Asuhan Kebidanan pada Bayi Usia 2-6 hari


Mata Kuliah              : Asuhan Neonatus, Bayi dan Anak Balita

Topik                          : Memberikan asuhan kebidanan pada bayi usia 2-6 hari
Sub Topik                  :  ü  Pengumpulan Data
*          Pengkajian fisik bayi baru lahir
*          Penampilan dan perilaku bayi baru lahir
Dosen                          : Sari Wahyuni, SST
Referensi

*        Mary Hamilton, 1995, Dasar-Dasar Keperawatan Maternitas, Jakarta, EGC
*        Manuaba, I. G. Bagus. 1998. Ilmu Kebidanan dan Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana. Jakarta: EGC.
*         Doenges dan Moorhouse,2001, Rencana Perawatan Maternal Bayi, Jakarta, EGC
*        Saifudin Abdul Bari. 2002. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatus. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo.
*         PUSDIKNAKES-WHO-JHPIEGO. 2003. Asuhan Bayi Baru Lahir. Jakarta.
*         Stright, Barbara R. 2005. Keperawatan Ibu-Bayi Baru Lahir. Jakarta : EGC.
Pendahuluan
B
ayi baru lahir mengalami beberapa perubahan sebagai bentuk adaptasi dari kehidupan intra uterin kekehidupan ekstra uterin. Perubahan – perubahan yang cepat dan kompleks itu dimulai dengan terpotongnya tali umbilikus, selain ada beberapa perubahan fisiologis pada bayi baru lahir kita juga harus mengetahui ciri –ciri umum bayi baru lahir normal. Untuk mengetahui ciri – ciri tersebut kita tentuakan melakukan suatu pemeriksaan fisik terhadap bayi baru lahir .
            Pemeriksaan fisik bayi baru lahir adalah pemeriksaan awal yang dilakukan terhadap bayi setelah berada di dunia luar yang bertujuan untuk mengetahui apakah bayi dalam keadaan normal dan memeriksa adanya penyimpangan/kelainan pada fisik, serta ada atau tidaknya refleks primiti. Pemeriksaan fisik dilakukan setelah kondisi bayi stabil, biasanya 6 jam setelah lahir.
            Pemeriksaan fisik bayi baru lahir memerlukan pengetahuan dan keterampilan yang adekuat, sehingga tidak akan menimbulkan resiko yang dapat membahayakan bayi. Pada pemeriksaan ini yang paling penting adalah cara menjaga agar bayi tidak mengalami hipotermi dan trauma dari tindakan yang kita lakukan. Jangan lupa untuk melakukan inform consent terlebih dahulu kepada ibu/orang tua bayi, apabila bayi telah dirawat gabungkan bersama ibunya.
            Apa yang harus dilakukan terhadap bayi baru lahir pada saat melakukan suatu pengkajian, pemahaman dasar mengenai cara melakukan pengkajian pada bayi baru lahir adalah dengan menggunakan suatu pemeriksaan terhadap bayi dan menilai penampilan serta prilaku bayi, hal ini di karenakan kita tidak dapat menentukan keadaan bayi jika tidak dilakukan suatu pemeriksaan untuk menrencanakan asuhan yang akan diberikan pada bayi, karena bayi belum bisa berkomunikasi seperti orang dewasa maka penampilan dan prilakunya lah yang akan kita nilai .
Uraian Materi
MEMBERIKAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI USIA 2-6 HARI

Pengkajian fisik bayi baru lahir
Pengertian
Pengkajian fisik adalah suatu cara untuk mendapatkan informasi tentang anak dan keluarganya dengan menggunakan semua panca indra baik subjektif maupun objektif.  Pengkajian fisik BBL dan perkembangannya dilakukan bersamaanpada waktu melakukan pemeriksaan secara inspeksi maupun observasi.

Tujuan Pengkajian :
-          Mendapatkan hasil yang valid
-          Mengetahui keadaan fisik secara umum
-          Mengetahui kondisi normal/abnormal





Untuk mempermudah kan suatu pengkajian yang akan kita lakukan maka perlu dipersiap kan  cheklist langkah – langkah pemerksaan fisik bayi baru lahir,berikut tabel langkah untuk memeriksa bayi adalah sebagai berikut :
No
Pemeriksaan
Hasil pemeriksaan
1
Penampilan secara umum

2.
Tanda-tanda fisik
-              Pernafasan
-              Detak jantung
-              Temperatur

3
Berat badan kg /gram

4
Panjang badan  cm / inci

5
Tengkorak ( cm )

6
Telinga

7
Mata

8
Hidung  dan mulut

9
Leher

10
Bahu,lengan,dada

11
Perut

12
Alat kelamin

13
Pinggul

14
Tungkai dan kaki

15
Punggung  dan anus

16
Kulit


Aspek yang perlu dikaji
1.      Riwayat meliputi :
v  Persalinan (lamanya? Spontan? KPSW? Lainnya?)
v  Neonatal (mekonium? Trauma saat lahir?)
2.      Menilai keadaan umum bayi
-          Secara keseluruhan (perbandingan bagian tubuh bayi proporsional/tidak)
-          Bagian kepala, badan dan exstremitas (pemeriksaan akan kelainan)
-          Tonus otot, tingkat aktifitas (gerakan bayi aktif atau tidak)
-          Warna kulit dan bibir (kemerahan/kebiruan)
-          Tangis bayi (melengking, merintih, normal)
3.      Tanda-tanda vital
-          Periksa laju nafas dihitung selama satu menit penuh dengan mengamati naik turun perut bayi, bayi dalam keadaan tenang. Laju nafas normal 40-60 kali per menit.
-          Periksa laju jantung dengan menggunakan stetoskop dapat di dengar dengan jelas ,dihitung selam satu menit. Laju jantung normal 120 – 160 kali  permenit.
-          Suhu tubuh bayi baru lahir normal nya 36,5 o C – 37,2 o C diukur pada daerah aksila bayi selama lima menit dengan menggunakan termometer
4.      Lakukan penimbangan berat badan dan pengukuran panjang badan.
Berat badan.
Berat badan bayi baru lahir yang normal yaitu berkisar antara 2500-4000 garam. Diukur dengan keadaan tidak terbungkus, tetapi dalam melakukan pemeriksaan berat badan pada bayi baru lahir tetap harus dibungkus dan hasil nya dikurangkan dari berat bungkus bayi. Contoh :
Berat bayi dg bungkus           : 3,50  kg
Berat bungkus                         : 0,25  kg  -
Berat bayi                                 : 3,25  kg
Panjang Badan
Rentangkan bayi dengan lembut, dengan pita pengukur, ukurlah dari ujung kepala sampai ujung tumit nya, normal panjang bayi baru lahir berkisar antara 45-53 cm .
5.      Periksa bagian kepala bayi
-          Ubun-ubun
Ukuran variasi, tidak ada standar.
Merupakan titik lembut pada bagian atas kepala bayi di tempat tulang tengkorak yang belum sepenuhnya bertemu.
-          Sutura, molase.
Perubahan bentuk kepala janin (molding atau molase)
0        : sutura terpisah
1        : sutura (pertemuan dua tulang tengkorak) yang tepat/bersesuaian
2        : sutura tumpang tindih tetapi dapat diperbaiki
3        : sutura tumpang tindih dan tidak dapat diperbaiki
Tulang tengkorang baru menyatu : dua tahun
-          Penonjolan atau daerah mencekung. Periksa adanya kelainan baik karena trauma persalinan (caput succedaneum, cephal hematoma) atau adanya cacat congenital ( hydrocephalus)
-          Ukur lingkar kepala untuk mengukur ukuran frontal occipitalis kepala bayi









6.      Periksa telinga
Untuk memeriksa telinga bayi, tataplah muka nya. Bayangkan sebuah garis melintasi kedua mata nya, normalnya beberapa bagian telinga harus berada diatas garis ini .
7.      Periksa mata
Lihat kedua mata bayi, perhatikan apakah kedua matanya tampak normal dan apakah bergerak bersama, lakukan pemeriksaan dengan melakukan penyinaran pada pupil bayi jika disinari dia akan mengecil berarti dalam keadaan normal. juga tanda – tanda infeksi seperti misal nya ada pus.
8.      Periksa hidung dan mulut..
Pertama yang kita lihat apakah bayi dapat bernafas dengan mudah melalui hidung atau kah ada hambatan, kemudian lakukan pemeriksaan pada bibir dan langi-langit, reflek hisap, dinilai dengan mengamati pada saat bayi menyusu atau dengan cara menekan sedikt pipi bayi untuk membuka mulut bayi kemudian masukan jari tangan anda untuk merasakan hisapan dari bayi. Perhatikan adanya kelainan congenital seperti labiopalatoskizis.
9.      Periksa leher bayi
Periksa lehernya adakah pembengkakan dan benjolan .Pastikan untuk melihat apakah thyroid ( gumpalan di bagian depan tenggorokan bengkak ) hal ini merupakan suatu masalah pada bayi baru lahir .
10.  Periksa dada.
Pada daerah yang diperiksa adalah bentuk dari dada, puting, bunyi nafas dan bunyi jantung (dilakukan pemeriksaan dengan menggunakan stetoskop)
11.  Periksa bahu, lengan dan tangan.
Yang dilakukan adalah melihat gerakan dari bayi apakah aktif atau tidak kemudian menghitung jumlah jari pada bayi.
12.  Periksa bagian perut .
Pada perut yang perlu dilakukan pemeriksaan yaitu bentuk dari perut bayi, lingkar perut, penonjolan sekitar tali pust pada saat bayi menangis, perdarahan pada tali pusat ,dinding perut lembek (pada saat tidak menangis ) dan benjolan yang terdapat pada perut bayi.
13.  Periksa alat kelamin. Hal yang perlu diperhatiakan :
Bayi laki-laki
Yang harus diperiksa adalah normal nya  dua testis berada dalam scrotum, kemudian pada ujung penis terdapat lubang.

Bayi Perempuan
Yang harus diperiksa adalah normalnya labia mayora menutupi labia minora, pada vagina terdapat lubang, pada uretra terdapat lubang dan mempunyai clitoris.
14.  Periksa pinggul, tungkai dan kaki.
Pinggul
Untuk memeriksa pinggul ,peganglah tungkai kaki bayi seperti pada gambar .
Tekan pangkal paha dengan lembut ke sisi luar, dengarkan atau rasakan adakah bunyi “klik” ketika anda menggerkan kaki nya, jika mendengar suara “klik” segera laporkan ke dokter anak untuk dilakukan pemeriksaan lanjutan .
Selanjutnya  lakukan gerakan dengan lembut setiap kaki naik dan turun . kembali dengarkan dan rasakan suara “klik” ketika anda menggerakannya .
Tungkai dan kaki
Yang perlu diperiksa adalah gerakan,  bentuk simetris dan panjang kedua kaki harus sama,  serta jumlah jari .
15.  Periksa punggung dan anus.
Yang diperiksa adalah pembengkakan atau ada cekungan pada punggung bayi dengan cara membalikan badan bayi dan lihat punggung nya kemudian jari anda menuruni punggung bayi untuk merasakan benjolan pada tulang punggungnya. Pada anus yang akan diperiksa yaitu lubang dan terbuka atau telah mengeluarkan mekonium / cairan.
16.  Periksa kulit.
Pada kulit yang perlu diperhatikan verniks (cairan keputih-putihan, keabu-abuan, kekuning-kuningan, berminyak dan berlendir yang berfungsi melindungi kulit bayi agar tidak tenggelam oleh air ketuban selama ia berada di dalam rahim), warna, pembengkakan atau bercak bercak hitam, dan tanda tanda lahir.

Penampilan dan Perilaku Bayi Baru Lahir
Tersedak dan bersin
Tersedak
Normal à kontraksi diafragma primitif (sekat rongga badan antara dada dan perut) yang mendadak dan tidak teratur, yang belum benar-benar bisa menarik dan mengeluarkan napas dengan ritme teratur.
Tersedak : tanda bahwa otot-otot pernapasan diantara tulang iga, diafragma dan perut makin kuat dan mencoba bekerja sama.
Bayi sensitif terhadap sinar terang dan bersin jika membuka matanya untuk beberapa hari pertama à cahaya menstimulasi saraf yang menuju ke hidung dan mata.

Bersin
Lapisan hidung sensitif, diperlukan untuk membersihkan lubang hidung, mencegah debu agar tidak masuk ke dalam paru-paru.

Napas
Kecepatan sekitar 40x tarikan napas/menit untuk 1 atau 2 hari pertama.
Usia beberapa bulan : turun menjadi 25 x/menit.
Bayi baru lahir : paru-paru kecilk, napas dangkal à paru-paru bayi (proporsional) lebih kecil dibanding ukuran tubuhnya.

Refleks
Refleks : gerakan naluriah untuk melindungi bayi.
a.       Refleks glabellar
Ketuk daerah pangkal hidung secara pelan-pelan dengan menggunakan jari telunjuk pada saat mata terbuka. Bayi akan mengedipkan mata pada 4 sampai 5 ketukan pertama.
b.      Refleks hisap
Benda menyentuh bibir à disertai refleks menelan.
Tekanan pada mulut bayi pada langit bagian dalam gusi atas timbul isapan yang kuat dan cepat.
Dilihat pada waktu bayi menyusu.
c.       Refleks mencari (rooting)
Bayi menoleh ke arah benda yang menyentuh pipi.
Misalnya : mengusap pipi bayi dengan lembut à bayi menolehkan kepalanya ke arah jari kita dan membuka mulutnya.
d.      Refleks genggam (palmar grasp)
Dengan meletakkan jari telunjuk pada palmar, tekanan dengan gentle, normalnya bayi akan menggenggam dengan kuat
Jika telapak tangan bayi ditekan à bayi mengepalkan tinjunya

e.       Refleks babinski
Gores telapak kaki, dimulai dari tumit, gores sisi lateral telapak kaki ke arah atas kemudian gerakkan jari sepanjang telapak kaki. Bayi akan menunjukkan respon berupa semua jari kaki hyperekstensi dengan ibu jari dorsifleksi


f.       Refleks moro
Timbulnya pergerakan tangan yang simetris apabila kepala tiba-tiba digerakkan atau dikejutkan dengan cara bertepuk tangan.
Fungsi : menguji kondisi umum bayi serta kenormalan system saraf pusatnya.
Cara yang lain : tangan pemeriksa menyangga bayi dan punggung posisi 45° , dalam keadaan rileks kepala dijatuhkan 10°. Pada keadaan normal akan terjadi abduksi sendi bahu dan ekstensi lengan.
Atau Gendong bayi dalam posisi setengah duduk dengan sudut 30 0 di atas meja pemeriksaan, kemudian biarkan kepala jatuh ke belakang. Bayi akan menunjukkan respon berupa memeluk dengan abduksi dan ekstensi dari ekstremitas atas yang cepat dan diikuti denga aduksi yang lebih lambat dan kemudian timbul fleksi

g.      Refleks Melangkah
Bayi menggerak-gerakkan tungkainya dalam suatu gerakan berjalan atau melangkah jika diberikan dengan cara memegang lengannya sedangkan kakinya dibiarkan menyentuh permukaan yang rata dan keras.

h.      Refleks merangkak
Bayi akan berusaha untuk merangkak ke depan dengan ke dua tangan dan kaki bila diletakkan telungkup pada permukaan datar.
i.        Reflek tonik leher atau ”fencing”
Ekstremitas pada satu sisi dimana kepala ditolehkan akan ekstensi, da ekstremitas yang berlawanan akan fleksi bila kepala bayi ditolehkan ke satu sisi selagi istirahat. Respoms ini dapat tidak ada atau tidak lengkap segera setelah lahir.
j.        Refleks Ekstrusi
Bayi baru lahir menjulurkan lidah ke luar bila ujung lidah disentuh dengan jari atau puting.

Menangis
Menangis paling banyak dilakukan bayi baru lahir jika bayi mengantuk, bayi lapar, bayi kesepian, bayi merasa tidak nyaman, atu bisa juga menangis tanpa alasan.

Tidur
Bayi cukup bulan : sebagian besar waktu untuk tidur (60%)

Kesiagaan-penglihatan dan pendengaran.
BBL dapat melihat dan fokus hanya dengan jarak pandang 20-25 cm dari wajahnya.





















                                                                                                   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar